Pikiran
Gw percaya banget klo pikiran itu bisa berakibat macem-macem. Iya dari hal yang postif sampe hal yang negative, terjadi melalui pikiran atau pola pikir kita. Kenapa? Oke kita mulai dari definisi pikiran. Pikiran adalah hasil berpikir (memikirkan), atau bisa juga berarti akal, ingatan, akal (dalam arti daya upaya), angan-angan, niat, atau maksud. Nah itu definisi pikiran menurut kamus bahasa Indonesia. Mungkin lo semua bingung kenapa gw ngambil definisi selalu berpatokan dari kamus bahasa Indonesia, alasan gw adalah, karena adanya kontrak sosial. Apa itu kontrak sosial? Oke gw jelasin sedikit tentang kontrak sosial.
Kontrak sosial adalah satu bentuk pakatan atau persetujuan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan antara 2 pihak atau lebih, secara tertulis ataupun lisan. Ide tentang kontrak sosial (social contract) telah dikemukakan oleh Plato, seorang ahli filsafat lebih dari 2500 tahun yang lalu dalam tulisannya Republic. Banyak ahli filsafat menerangkan konsep kontrak sosial ini, antaranya ialah Hugo Grotius, Kant, Rousseau dan Hobbes. Ahli-ahli filsafat ini setuju tentang wujud kontrak sosial antara pemerintah dengan rakyat. Ide kontrak sosial itu diasaskan atas premis bahwa kekuasaan terletak pada rakyat jelata.
TUJUAN :
1) Bertujuan untuk menyelesaikan perbedaan kepentingan individu atau kelompok masing–masing.
2) Memastikan kepentingan mayoritas dan minoritas.
3) Memastikan persetujuan yang dicapai kekal dan diwarisi turun-temurun karena persetujuan dianggap memenuhi kepentingan yang berkepanjangan.
4) Memastikan setiap pihak yang setuju mematuhi dan menyampaikan kepada generasi seterusnya agar tidak bercabang di masa depan.
Nah itu tadi sedikit tentang kontrak sosial, tapi kali ini gw bukan lagi ngebahas tentang kontrak sosial, tadi itu cuma selingan aja kok.
Nah mungkin pada lupa apa pembahasan gw ya? Iya jadi gw mau ngebahas tentang pikiran, karena akibat dari pikiran kita bisa negative dan bias juga positif. Pertama yang mau gw bahas adalah pola pikir, terus ada pikiran yang mencakup pengetahuan, dan yang terakhir adalah rasa ingin tau. Kenapa gw mau ngebahas tentang itu semua? Pertama. Ilmu pengetahuan, nah ini yang membentuk pola pikir si individu, Kedua. Pola pikir itu sangat berpengaruh pada individu itu sendiri. Yang terakhir adalah rasa ingin tahu, ini ada kaitannya dengan yang kedua. Rasa ingin tau adalah perasaan yang sudah ada secara alami dari kita masih kecil. Oke kita bahas satu per satu ya.
Ilmu Pengetahuan
Apa itu ilmu dan apa itu pengetahuan? Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu, atau juga pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb). Sedangkan Pengetahuan adalah segala sesuatu yg diketahui, atau kepandaian, atau juga segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal (mata pelajaran). Nah dengan Ilmu pengetahuan yang kita miliki itu, mampu membentuk pola pikir atau cara berfikir kita tentang berbagai hal. Kenapa bisa berpengaruh?! Menurut gw sih karena pengetahuan itu mengisi otak kita yang tadinya kosong, semakin banyak kita mengisi otak kita dengan suatu ilmu pengetahuan, yah karakter pikiran kita ngga akan jauh dari apa yang kita isi di otak kita atau yang kita pelajari.
Pola Pikir
Apa itu pola pikir?? Pola pikir adalah cara yang digunakan untuk memikirkan sesuatu, yaitu cara mengeluarkan keputusan tentang sesuatu, berdasarkan kaidah tertentu yang diimani dan diyakini seseorang. Atau bisa juga diartiin sebagai kerangka berfikir. Nah kerangka berfikir ini terbentuk dari apa yang kita pelajari dari ilmu pengetahuan tadi.
Rasa Keingintahuan / rasa Ingin tahu.
Rasa keingintahuan adalah dimana kita berhasrat ingin mengetahui suatu hal. Dalam kamus bahasa Indonesia, ingin memiliki arti hendak, mau, dan berhasrat. Nah perasaan ini (rasa ingin tahu) adalah perasaan alamiah dari kita lahir. Seorang anak kecil selalu mencoba hal-hal baru, karena dia ingin mengetahui sesuatu. Contohnya kenapa anak kecil ga takut sama api (posisinya dia belum pernah mencoba api itu panas). Karena dia ga tau apa itu api dan apa yang dirasakan setelah dia memegang api/terbakar. Setelah itu dia akan mengerti dan akan menjauhkan dirinya dari benda yang namanya api. Rasa ingin tahu ini sangat penting, kenapa? Logis ya, kenapa Tuhan membuat anak kecil memiliki rasa ingin tahu?! Supaya dia belajar! Thanks God!! Rasa ingin tahu itu berfungsi untuk kita belajar akan sesuatu.