Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang mahasiswa yang memfokuskan diri pada lingkungan sosial, apapun bentuknya. Saya juga menyukai musik dan saya membuat musik, saya suka menulis dan saya membuat tulisan tentang apa saja yang saya sukai, saya seorang mahasiswa yang biasa-biasa saja, saya mencintai keluarga dan teman-teman saya.

Senin, 27 Desember 2010

"TUHAN"

Belakangan ini gw ga percaya lagi sama yang namanya Tuhan, soalnya gw bener-bener ga merasa akan kehadirannya. Ga ada bantuan yang nyata kepada diri gw, semua gw jalanin karena kemampuan gw. Antroposentris...
Apa itu antroposentris?! antroposentris adalah pandangan yang beranggapan bahwa kehidupan tidak berpusat pada Tuhan tapi pada manusia. Etosnya adalah semangat menghargai nilai-nilai yang dibangun oleh manusia sendiri. Peradaban antroposentris menjadikan manusia sebagai tolok ukur kebenaran dan kepalsuan, untuk memakai manusia sebagai kriteria keindahan dan untuk memberikan nilai penting pada bagian kehidupan yang menjanjikan kekuasaan dan kesenangan manusia. Antroposentrisme menganggap manusia sebagai pusat dunia, karenanya merasa cukup dengan dirinya sendiri. Manusia antroposentris merasa menjadi penguasa bagi dirinya sendiri. Tidak hanya itu, ia pun bertindak lebih jauh, ia ingin menjadi penguasa bagi yang lain. Alam raya pun lalu menjadi sasaran nafsu berkuasanya yang semakin lama semakin tak terkendali.

Dengan rasio sebagai senjatanya, manusia antroposentris memulai sejarah kekuasaan dan eksploitasi atas alam tanpa batas. Modernisme dengan panji-panji rasionalismenya terbukti menimbulkan kerusakan alam tak terperikan terhadap alam dan manusia. Ilmu akal adalah ilmu perang yang metode dan taktik perangnya telah ditulis dengan amat cerdas oleh Descartes melalui semboyannya “Cogito Ergo Sum”. Melalui ilmu perang Descartes, peradaban modern menciptakan mesin-mesin perang terhadap alam berupa teknologi canggih untuk menaklukkan dan mengeksploitasi alam tanpa batas, juga mesin-mesin perang terhadap manusia berupa senjata-senjata canggih supermodern, bom, bahkan juga senjata pemusnah masal. Jadi, alih-alih humanisme antroposentris itu berhasil melakukan proses humanisasi, yang terjadi justru adalah proses dehumanisasi.

Nah seperti itulah gw. Gw juga beranggapan kalau natal itu ga lebih dari hari-hari biasa, hari yang gw lalui tanpa ada sesuatu yang spesial, termasuk orang yang spesial. Tapi 3 hari ini tepatnya tanggal 24, 25, dan 26 Desember ini menjadi hari-hari yang sangat berarti bagi gw, gw jadi mengerti apa yang Tuhan berikan pada kita, bagaimana Tuhan bekerja pada kita, bagaimana Tuhan mengasihi kita, bagaimana Tuhan menjawab doa-doa kita, dll.

Tuhan selalu punya cara untuk menyadarkan anaknya, bagaimana caranya? banyak cara dan semua cara itu ga akan pernah kita duga! kaya yang sekarang gw alamin, gara-gara sesuatu hal yang sangat amat gw inginkan dalam hari-hari ini, ga lupa gw juga selalu berdoa meminta hal itu, tapi Tuhan ga berikan itu sama gw, tapi Tuhan kasih JALAN! tinggal kita yang piih mau ikut jalannya atau ngga. Kita yang memilih jlan hidup kita! jadi percaya dengan apa yang Tuhan telah berikan dan lakukan! jangan siakan kesempatan, karena kita ngga tau besok kita masih bisa ngirup udara dan melihat matahari lagi atau ngga.

Warna putih hitam menjadi warna yang paling gw sukain dari dulu, karena warna ini begitu kontradiktif, bukan karena itu aja, tapi juga karena hitam melambangkan sesuatu yang misterius dan putih artinya suci. Malaikat kecil menari-nari menyanyikan lagu terindah untuk Tuhan dengan senyum merekah indah menghangatkan pagi. Kawalan malaikat lain menambah mahal malaikat kecil. Tuhan tau malaikat kecil itu mencari jiwa yang haus akan firman Tuhan, dan kini ada jiwa yang haus itu yang terlalu lama mencari makna akan kata "Tuhan", sang Jiwa memohon agar Tuhannya menyadarkannya, tapi bukan Tuhan namanya kalau langsung mengubah jiwa itu. Cara Tuhan begitu indah dan begitu tidak terduga, hingga nantinya kita sadari dengan sendirinya.

Yup Tuhan engkau memang ada, engkau memang nyata, setidaknya bagiku yang melupakanMu...